Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Amnesia, Pengertian, Gejala dan Ciri-Ciri Amnesia

Pengertian Amnesia

Amnesia atau hilang ingatan adalah gangguan yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat fakta, informasi, atau kejadian yang pernah dialaminya. Meski bersifat ringan, gangguan daya ingat akibat amnesia juga bisa mengganggu kehidupan penderitanya. 

Amnesia ditandai dengan hilangnya sebagian atau seluruh ingatan penderitanya. Meski demikian, penderita amnesia umumnya masih dapat mengingat identitas dirinya, hanya saja mereka cenderung kesulitan untuk mengingat hal baru atau mengingat kejadian di masa lalu. Amnesia sering dikaitkan dengan demensia, tetapi keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Amnesia mengacu pada kondisi hilangnya memori yang dapat bersifat sementara atau permanen, sedangkan demensia merupakan gangguan pada daya ingat sekaligus penurunan fungsi koginitif.


Penyebab Amnesia

Penyebab utama amnesia adalah terjadinya kerusakan pada bagian otak yang berfungsi untuk membentuk sistem limbik. Sistem limbik tersebut berperan dalam mengatur emosi dan juga ingatan seseorang. Bagian otak tersebut bisa rusak jika mengalami benturan yang sangat kencang. Ketika kepala terbentur kencang, maka ada kemungkinan dinding otak mengalami cedera berupa retak. Kepala yang terbentur tersebut meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap amnesia.

Seseorang akan mengalami amnesia sementara dengan waktu yang berbeda-beda, jika pembuluh darah di sekitar otak mengalami kelainan, misalnya otak kecil cedera dan terhimpit akibat tekanan saat benturan keras terjadi. Sementara itu, jika cedera akibat benturan hanya mencederai dinding otak, amnesia yang terjadi mudah disembuhkan. Namun, pengidap amnesia membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh, terutama jika cedera cukup parah dan mengenai bagian otak besar, kecil, dan tengah.

Pengidap amnesia juga dapat mengalami dissociative disorder. Dalam kondisi tersebut, pengidap akan kehilang memori yang ada dan mengalami kesulitan untuk mengenali dirinya sendiri. Dissociative disorder disebabkan oleh stres yang berat dan muncul akibat kejadian traumatis atau merupakan penyakit bawaan yang dari orang terdekat.Kerusakan pada sistem limbik bisa disebabkan oleh sejumlah kondisi berikut :

  • Stroke
  • Cedera pada kepala, misalnya akibat kecelakaan
  • Ensefalitis atau peradangan otak
  • Kejang
  • Tumor otak
  • Penyakit otak degeneratif, seperti penyakit Alzheimer atau demensia
  • Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti benzodiazepine dan obat penenang
  • Penurunan pasokan oksigen pada otak, misalnya akibat keracunan karbon monoksida, gangguan pada pernapasan, atau serangan jantung
  • Trauma psikologis, misalnya akibat pelecehan seksual 

Gejala Amnesia

  • Tanda-tanda dan gejala utama amnesia terdiri dari dua aspek, yaitu:
  • Tidak mampu mengingat kejadian atau kenangan di masa lalu, serta informasi informasi yang familiar sebelumnya (retrograde)
  • Kesulitan mempelajari informasi baru dan mengingat peristiwa-peristiwa baru (anterograde)

Orang-orang yang menderita kondisi ini juga biasanya mengalami masalah dengan ingatan jangka pendeknya, sehingga mereka kesulitan menangkap informasi baru. Pengalaman dan informasi baru akan lebih mudah hilang, sedangkan ingatan-ingatan yang usianya lebih lama akan tetap membekas.

Misalnya, beberapa orang mungkin bisa mengingat pengalaman masa kecil dan mengetahui nama presiden-presiden sebelumnya, tetapi mereka tidak dapat mengingat siapa nama presiden yang baru, sekarang bulan apa, atau makan apa saat sarapan tadi pagi. Meskipun demikian, kondisi ini tidak memengaruhi kepandaian, pengetahuan umum, kesadaran, penilaian, sifat, dan identitas penderitanya. Orang-orang yang mengalami kondisi ini biasanya masih dapat memahami kalimat tertulis maupun lisan.

Selain itu, penderita masih dapat mengingat cara berjalan yang benar, cara berbicara, bahasa yang dikuasai, serta mempelajari keterampilan baru seperti naik sepeda atau bermain piano. Penderita biasanya dapat mengerti bahwa ia mengalami kelainan pada ingatannya. Penting untuk diketahui bahwa amnesia tidak sama dengan demensia. Amnesia memengaruhi ingatan, namun tidak akan mengganggu bagian kognitif penderitanya. Hal ini berarti Anda masih dapat mengenal siapa diri Anda dan mengingat konsep waktu.

Lain halnya dengan demensia. Penderita demensia juga mengalami masalah pada fungsi kognitifnya. Kondisi ini dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Gejala lainnya meliputi memori yang salah, kebingungan, atau disorientasi. Tergantung pada penyebabnya, kondisi ini juga mungkin akan menunjukkan gejala-gejala tambahan, seperti:

  • Ingatan atau memori palsu (confabulation), baik memori yang dibuat-buat maupun diceritakan dengan latar belakang waktu yang berbeda
  • Kebingungan atau disorientasi. 

Jenis-Jenis Amnesia

Gejala utama amnesia adalah hilangnya ingatan masa lalu atau sulit mengingat hal-hal baru. Berdasarkan gejala yang muncul, amnesia dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:

  • Amnesia anterograde

Amnesia jenis ini membuat penderitanya sulit membentuk ingatan baru. Gangguan ingatan yang dialami penderita amnesia anterograde dapat bersifat sementara, misalnya setelah seseorang mengonsumsi minuman beralkohol. Namun, amnesia jenis ini juga bisa bersifat permanen bila terjadi kerusakan di bagian otak.

  • Amnesia retrograde

Pada kondisi ini, penderita tidak bisa mengingat informasi atau kejadian di masa lalu. Gangguan ini bisa dimulai dengan kehilangan ingatan yang baru terbentuk, kemudian berlanjut dengan kehilangan ingatan yang lebih lama, seperti ingatan masa kecil.

  • Amnesia global sementara

Amnesia global sementara masih belum bisa dimengerti sepenuhnya. Namun, hilang ingatan pada kondisi ini biasanya bersifat ringan dan sementara. Saat mengalami jenis amnesia ini, penderita akan merasa bingung atau gelisah yang hilang timbul dan berulang.

  • Amnesia infantil

Amnesis infantil adalah kondisi yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat kejadian yang terjadi dalam 3 hingga 5 tahun awal kehidupannya. Kondisi ini juga dinamakan amnesia masa kanak-kanak. Amnesia dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu retrograde, anterograde, dan transient global amnesia atau TGA.

Posting Komentar untuk "Penyebab Amnesia, Pengertian, Gejala dan Ciri-Ciri Amnesia"